Pada awalnya para ahli kimia
menganggap bahwa senyawa organic hanya dapat dihasilkan dari makhluk hidup.
Tetapi kemudian seorang ilmuwan Jerman, F.
Wohler secara tak sengaja berhasil mensintesis urea, CO(NH2)2 senyawa
organic yang terdapat dalam urine mammalia, dari senyawa anorganik ammonium
sianat (NH4OCN) melalui pemanasan. Selanjutnya ditemukanlah bahwa
senyawa organik selalu
mengandung atom karbon (C) sebagai unsur utama di samping unsur hydrogen (H),
oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S), fosfor (P), halogen (unsur golongan
VIIA) dan beberapa atom logam. Senyawa organic disebut jugasenyawa karbon,
tetapi tidak semua senyawa karbon adalah senyawa organic, seperti senyawa
oksida (CO, CO2), karbonat (CaCO3) dan sianida (NaCN)
Atom karbon memiliki empat
elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat
ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom
lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk
molekul metana (CH4). Rumus Lewisnya:
Mungkin kita sudah
mengetahui bahwa selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon
dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen
tunggal maupun rangkap dua dan tiga.
H−C≡C−H
Kecenderungan atom karbon
dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa
karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal
inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada
metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan
terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana
diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3)
dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon adalah
senyawa karbon yang terdiri atas unsur karbon (C) dan hydrogen (H). Jika
senyawa hidrokarbon dibakar akan menghasilkan gas CO2 dan uap
air (H2O). Adanya CO2 menunjukkan adanya unsur C dan
uap air (H2O) menunjukkan adanya unsur H.
Berdasarkan bentuk rantai
karbonnya, hidrokarbon dibedakan atas :
1.
Alifatik
: hidrokarbon rantai terbuka (lurus/bercabang) ; alkana, alkena dan alkuna.
2. Siklik : hidrokarbon rantai tertutup (melingkar), yang
terdiri dari :
·
Alisiklik
: rantai tertutup (lingkar), tetapi sifatnya seperti senyawa alifatik, ikatan
tunggal dan rangkap.
·
Aromatik
: rantai tertutup (lingkar), mempunyai ikatan konjugasi yaitu ikatan tunggal
dan rangkap selang-seling.
Contoh :
H
H
H
I I
l
l
l
– C – C –
H – C – C – C – H
l
l
–CH3
l
l
l
– C – C –
H
H H
l
l
Alifatik
Alisiklik Aromatik
Berdasarkan jenis ikatannya,
hidrokarbon dibedakan atas :
1.
Hidrokarbon
jenuh : semua ikatan karbon tunggal ( – C – C – )
2. Hidrokarbon tak jenuh : rantai mengandung ikatan
rangkap 2 ( – C = C – ) atau ikatan rangkap 3
Contoh :
H
H
H
H
l
l
l
l
H – C – C – C – H
CH3 – C=CH2
CHC – CH3
l
l l
H
H H
Alifatik
jenuh Alifatik tak
jenuh
Alifatik tak jenuh
1.
Alkana
Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan – C – C – merupakan ikatan tunggal.
Alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4) dengan struktur
ruang tetrahedral.
H
l
H – C – H
l
H
Tata nama alkana :
·
Semua
nama alkana mempunyai akhiran –ana
·
Jika
rantai karbon tidak bercabang, maka nama alkana tergantung dari jumlah atom C
dalam rantai karbon.
ikatan rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana
diberi awalan normal (n-).
1.
Jika
rantai karbon bercabang :
1.
Tentukan
rantai induk (rantai karbon terpanjang), beri nomor rantai induk, dimulai dari
ujung yang paling dekat dengan cabang. Rantai induk diberi nama alkana, sesuai
dengan jumlah atom C.
2. Cabang merupakan gugus alkyl (rumus
umum ; CnH2n+1) dan diberi nama
alkyl,sesuai dengan jumlah atom C-nya.
3. Urutan penulisan nama alkana : nomor cabang
– nama alkyl nama rantai induk
4. Jika terdapat 2 jenis alkyl atau lebih, nama cabang
disusun menurut abjad.
5. Jika terdapat lebih dari 1 alkil sejenis, tulis
nomor-nomor cabang dan pisahkan dengan tanda koma (,), beri awalan di-, tri-,
tetra- dst. Jika terdapat pada cabang yang sama, maka nomor cabang harus
ditulis berulang.
6. Untuk rantai karbon mengandung banyak cabang:
- Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk, pilih
rantai yang mengandung paling banyak cabang
- Cabang / gugus alkyl dengan jumlah atom C yang lebih
banyak diberi nomor yang lebih kecil.
Sumber dan Kegunaan Alkana
1.
Sumber
alkana : minyak bumi dan gas alam
2.
Kegunaan
:
- Sebagai bahan bakar
- Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia
2. Alkena
Alkena adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap –C = C-. Senyawa
dengan dua ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, dan yang mempunyai
tiga ikatan rangkap 2 disebut alkatriena.
Rumus umum alkena : CnH2n.
Tata nama alkena :
1.
Rantai
induk pada alkena adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua (-C=C-). Nama rantai induk berasal dari nama alkana dengan jumlah
atom C yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
2. Penomoran dimulai dari ujung rantai karbon yang paling
dekat dengan ikatan rangkap.
3. Nama rantai induk dimulai dengan nomor atom C pertama
yang berikatan rangkap, diikuti tanda (-), baru nama rantai induk.
4. Jika terdapat cabang gugus alkyl pada rantai induk,
beri nama sesuai dengan aturan / tata nama alkana.
Contoh
:
CH3
l
CH3 – CH = CH
– C – CH2 – CH3 4-etil-4-metil-2-heptena
l
CH2 – CH2 –
CH3
Sumber dan Kegunaan Alkena
1.
Sumber
alkena : hasil sintesis / perengkahan alkana, dari gas alam dan minyak bumi.
2. Kegunaan alkena :
·
Etena :
bahan baku pembuatan polietena dan kloroetena (vinil klorida)/PVC, , untuk
membuat pipa air, mainan, jas hujan, polistirena untuk membuat peralatan dari
plastic, seperti kotak kaset, sendok/garpu plastic, dll.
·
Propena :
untuk membuat polipropena (bahan serat sintetis) dan peralatan memasak.
·
Butadiena
: bahan dasar karet sintetis untuk ban mobil
3. Alkuna
Alkuna adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap tiga ( –C C-).
Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna dan
senyawa yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna.
Rumus umum alkuna : CnH2n-2
Tata nama alkuna :
1.
Rantai
induk pada alkuna adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua (-CC-). Nama rantai induk berasal dari nama alkana dengan jumlah
atom C yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.
2. Penomoran dimulai dari ujung rantai karbon yang paling
dekat dengan ikatan rangkap tiga.
3. Nama rantai induk dimulai dengan nomor atom C pertama
yang berikatan rangkap, diikuti tanda (-), baru nama rantai induk.
4. Jika terdapat cabang gugus alkyl pada rantai induk, beri
nama sesuai dengan aturan / tata nama alkana.
Contoh : CH3
l
CH3 – C
C – C – CH2 – CH3 4-etil-4-metil-2-heptuna
l
CH2 – CH2 –
CH2 – CH3
Sumber dan Kegunaan Alkuna
1.
Sumber
alkuna : gas rawa, batu bara, minyak bumi dan sistesis
2. Kegunaan alkuna :
·
Sebagai
bahan bakar obor oksiasitilena yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan
logam.
·
Sebagai
bahan baku pembuatan senyawa organic lain, seperti etanal, asam etanoat dan
vinil klorida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar