Kamis, 18 Desember 2014

Ikatan Kimia

A.  Pengertian Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a)     atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
b)      penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c)      penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan
Gas mulia berupa unsur monoatomik. Yaitu merupakan atom yang berdiri sendiri.
Pada tahun 1916 G.N Lewis, Langumir, dan Kossel berusaha menjelaskan hal itu. Menurut mereka, unsur gas mulia sangat stabil karena keunikan konfigurasi elektronnya. Selain helium, kulit atom terluar gas mulia memiliki delapan elektron (oktet). Adapun helium memiliki dua elektron (duplet) di kulit atomnya. Akrena kestabilannya, konfigurasi elektron gas mulia menjadi rujukan semua atom untuk mencapai kestabilan. Berdasarkan penjelasan itu, Lewis mengemukakan gagasan, yaitu konfigurasi elektron dari atom-atom yang berubah sedemikina rupa sehingga konfigurasi elektronnya menyerupai konfigurasi elektron gas mulia.
Berikut ini sedikit penjelasan singkat mengenai ikatan kimia:
1.      Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
2.      Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
3.      Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
4.     Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
5.      Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Periode
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
O
P
1
He
2
2
2
Ne
10
2
8
3
Ar
18
2
8
8
4
Kr
36
2
8
18
8
5
Xe
54
2
8
18
18
8
6
Rn
86
2
8
18
32
18
8










6.     Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

Lambang Lewis
Selama pembentukan ikatan, elektron yang terlibat adalah elektron-elektron yang terlibat pada kulit terluar (elektron valensi). G.N Lewis telah memperkenalkan suatu metode yang simpel tetapi dapatdigunakan untuk menjelaskan cara penyusunan el elektron valensi dalam molekul. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang lambang Lewis dan metodenya :
·         Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
·         Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).
·         Lambang lewis mengunakan tanda (•) dan tanda silang (x).

Lewis menggambarkan suatu unsur terdiri atas lambang kimia dan dikelilingi oleh sejumlah titik atau silang untuk menggambarkan elektron valensinya.
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.

B. Ikatan Ion
1.  Pembentukan Ion Positif
Ion positif terbentuk karen asuatu atom melepaskan suatu elektron. Atom yang cenderung melepaskan atom adalah atom logam. Oleh karena itu, atom logam disebut unsur elektropositif. Unsur logam golonga utama cenderung melepaskan elektron valensinya agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia.
2.  Pembentukan Ion Negatif
Atom yang cenderung menangkap elektron adalah atom nonlogam. Oleh karena itu, unsur nonlogam juga disebut elektronegatif. Unsur nonlogam golongan utama cederung menangkap elektron sesuai dengan kekurangannya agar memiliki konfigurasi seperti gas mulia.
3. Pembentukan Ikatan Ion
a.      Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggimenangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
b.       Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
c.       Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
d.      Senyawa yang terbentuk karena ikatan ion disebut senyawa ion

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a)     Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
b)      Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O                                        
c)      Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

4.   Sifat umum senyawa ionik :
1.      Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2.      Keras, tetapi mudah patah
3.      Penghantar panas yang baik
4.     Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5.      Larut dalam air
6.     Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

C. Ikatan Kovalen
1.      Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
2.      Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron(terjadi pada atom-atom non logam).
3.      Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
4.     Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
5.      Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :
            a)   Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan dengan satu pasang elektron punya berbarengan. di gambarkan dengan tanda satu garis ikatan. perumpamaan : ikatan pada atom H ( non logam ) serta atom Cl ( non logam )
           b)   Pengertian ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap dua, yaitu ikatan dengan dua pasang elektron punya berbarengan. di gambarkan dengan tanda dua garis ikatan. perumpamaan : ikatan antar atom O ( non logamikatan ini melibatkan dua pasang elektron yang diguanakan dengan berbarengan. perumpamaan senyawa ikatan kovalen rangkap dua yaitu O2 serta CO2.
         c)   Pengertian ikatan kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan dengan tiga pasang elektron punya berbarengan. di gambarkan dengan tanda tiga garis ikatan. perumpamaan : ikatan antar atom N


           d)   Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut :
1)     Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya: H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
2)     Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
3)     Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.
4)    Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya. Anda dapat memprediksi ikatan kimia apabila mengetahui konfigurasi elektron dari atom unsur tersebut (elektron valensinya). Dari situ akan diketahui jumlah kekurangan elektron masing-masing unsur untuk mencapai kaidah oktet dan dupet (kestabilan struktur seperti struktur elektron gas mulia). Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan. Sedangkan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energyikatan. Pada pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah dan paling panjang. Semakin banyak pasangan electron milik bersama, semakin kuat ikatan dan panjang ikatannya semakin kecil / pendek .
                            Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No
Sifat
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1
Titik didih
Tinggi
Rendah
2
Titik leleh
Tinggi
Rendah
3
Wujud
Padat pada suhu kamar
Padat,cair,gas pada suhu kamar
4
Daya hantar listrik
Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Larutan = konduktor
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang konduktor
5
Kelarutan dalam air
Umumnya larut
Umumnya tidak larut
6
Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)
Tidak larut
Larut

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
 
1)    Pengecualian Aturan Oktet
a)     Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b)   Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

c)   Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5


2).    Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
a)     atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
b)      atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3
Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1)       Tidak mencapai oktet
2)       Melampaui oktet ( oktet berkembang )

Pengertian ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan sebuah ikatan yang terjadi melalui penggunaan dalam waktu yang bersamaan pasangan elektron elektron yang berasal dari salah satu atom yang saling berikatan yaitu pasangan elektron bebas, dimana atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan secara bersama-sama. Pasangan elektron ikatan yang menyatakan ikatan dativ biasanya digambarkan menggunakan tanda panah dari atom donor ke akseptor pasangan elektron.

Pengertian ikatan logam
Ikatan logam merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik dari ion-ion logam yang bermuatan positif dengan elektron-elektron bebas yang bermuatan negatif. Elektron valensin yang terdapat dalam atom logam hanya berjumlah sedikit sehingga sangat mudah untuk dilepaskan yang kemudian membentuk ion positif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar